Bali Alami Overtourism, Perlu Roadmap Pariwisata Guna Pemerataan Narasi Keindahan Nusantara

03-07-2025 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Izzuddin Alqassam Kasuba, dalam foto bersama usai pertemuan dengan Gubernur Bali Wayan Koster beserta Kementerian Pariwisata dan juga pelaku pariwisata, di Kantor Gubernur, Denpasar, Bali, Rabu (2/07/2025). Foto: Runi/vel

PARLEMENTARIA, Denpasar — Anggota Komisi VII DPR RI Izzuddin Alqassam Kasuba, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penanganan masalah overtourism atau kelebihan kapasitas wisatawan di Bali. Dalam kunjungan kerja Komisi VII ke Pulau Dewata, ia menyoroti pentingnya pendekatan lintas sektor dan berkelanjutan dalam mengelola pariwisata nasional.

 

“Bali adalah wajah internasional pariwisata Indonesia, tetapi kita tidak boleh menutup mata bahwa tekanan kunjungan yang berlebihan dapat menggerus kualitas lingkungan, budaya, bahkan kenyamanan warga lokal,” ujarnya kepada Parlementaria usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali Wayan Koster beserta Kementerian Pariwisata dan juga pelaku pariwisata, di Kantor Gubernur, Denpasar, Bali, Rabu (2/07/2025).

 

“Penanganannya harus menyentuh aspek tata ruang, kapasitas daya dukung, hingga transformasi digital yang ramah lingkungan,” tambah Politisi Fraksi PKS ini.

 

Ia menekankan perlunya percepatan diversifikasi destinasi wisata nasional, terutama di wilayah timur Indonesia seperti Maluku Utara. Menurutnya, hal ini penting untuk mengurangi ketimpangan pariwisata dan memperkuat narasi keindahan Nusantara secara merata.

 

“Kami mendorong agar penguatan infrastruktur, digitalisasi layanan pariwisata, dan inkubasi pelaku ekonomi kreatif lokal menjadi fokus,” ujar Alqassam.

 

“Ekonomi kreatif yang berbasis budaya dan teknologi digital bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi ketergantungan pada satu destinasi,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, Politisi Dapil Maluku Utara mendorong sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam menyusun roadmap pariwisata yang tidak hanya berorientasi pada angka kunjungan, tetapi juga menjamin keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

 

“Saya menilai pengalaman Bali dalam menghadapi overtourism harus menjadi pelajaran nasional. Jangan sampai daerah lain mengulangi pola yang sama. Perlu bergerak lebih bijak dan adil dalam merancang masa depan pariwisata Indonesia,” pungkasnya. (rni/rdn)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...